A. Pengertian Imunisasi
Kata Imunisasi mungkin sudah tidak asing lagi bagi kita, terutama para orang tua yang sudah memiliki anak. :D
Menurut AloDokter, Imunisasi adalah program pencegahan penyakit menular yang diterapkan dengan memberikan vaksin sehingga orang tersbut imun atau resisten terhadap penyakit tersebut. Program imunisasi dimulai sejak usia bayi hinggan masuk usia sekolah. Melalui program ini, anak akan diberikan vaksin yang berisi jenis bakteri atau virus tertentu yang sudah dilemahkan atau dinonaktifkan guna merangsang sistem imun dan membentuk antibodi di dalam tubuh mereka. Antibodi yang terbentuk setelah imunisasi bermanfaat untuk melindungi tubuh dari serangan bakteri dan virus tersebut di masa yang akan datang.
Menurut IDAI, Imunisasi adalah prosedur terpercaya saat ini untuk mencegah penyakit menular yang menimbulkan kematian dan kecacatan yang tinggi seperti tuberkulosis, hepatitis B, difteri, pertusis, tetanus, campak dan banyak lagi. Imunisasi berasal dari kata imun (bahasa latin), yaitu tindakan medis memberikan vaksin kepada seseorang, agar orang tersebut membentuk kekebalan terhadap penyakit tertentu. Vaksin mengandung suatu zat (kuman, racun kuman yang telah dilemahkan atau dimatikan) yang merangsang sistem imun untuk memproduksi antibodi yang sifatnya selain spesifik juga dapat bertahan untuk jangka waktu lama karena adanya sel memori.
Imunisasi merupakan tindakan medis yang paling efektif, efisien, dan merupakan sumbangan ilmu pengetahuan terbaik yang pernah diberikan ilmuwan di dunia ini. Prosedur ini diperkenalkan untuk pertama kalinya pada tahun 1796, oleh dokter Inggris bernama Edward Jenner yang lahir pada tanggal 17 Mei 1749 di Berkeley, Gloucestershire, Inggris. Sampai saat ini digunakan oleh seluruh negara di dunia sebagai program pemerintah karena berhasil menyelamatkan manusia dari berbagai penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi bahkan dapat mengeradikasi penyakit cacar dari muka bumi.
B. Jenis dan Manfaat Imunisasi
Manfaat imunisasi menurut IDAI, Bayi dan anak yang mendapat imunisasi dasar lengkap akan terlindung dari beberapa penyakit berbahaya dan akan mencegah penularan ke adik, kakak dan teman-teman disekitarnya. Imunisasi akan meningkatkan kekebalan tubuh bayi dan anak sehingga mampu melawan penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin tersebut.
Dari beberapa sumber lainnya, diperoleh informasi bahwa di Indonesia terdapat 14 jenis imunisasi untuk bayi dan anak. Berikut adalah penjelasan singkatnya,
1. Imunisasi BCG
Imunisasi BCG akan ditawarkan oleh dokter atau bidan ketika bayi benar-benar baru lahir. Imunisasi ini menjadi paling dasar selain imunisasi campak. Tujuan imunisasi ini untuk mengurangi datangnya Tuberkolosis yang bersifat berat. Sebagian besar efeknya menimbulkan bekas di lengan bayi dengan timbul nanah ketika awal baru saja menjalani imunisasi ini.
2. Imunisasi Hepatitis B
Imunisasi Hepatitis B tentu untuk mencegah penyakit Hepatitis B. Kini imunisasi yang satu ini memiliki versi baru di mana ditambah dengan imunisasi lainnya alias Hepatitis B plus. Tambahannya adalah vaksin DTP.
Imunisasi Hepatitis B tentu untuk mencegah penyakit Hepatitis B. Kini imunisasi yang satu ini memiliki versi baru di mana ditambah dengan imunisasi lainnya alias Hepatitis B plus. Tambahannya adalah vaksin DTP.
3. Imunisasi DTP
DTP atau singkatan dari Difteri Tetanus Pertusis adalah vaksin untuk menghindari penyakit yang berasal dari kotoran-kotoran hewan. Pada mulanya setelah menjalani imunisasi ini anak akan mengalami demam ringan dan merasa tidak enak badan.
4. Imunisasi Polio
Imunisasi Polio memiliki dua macam yaitu imunisasi Polio secara IPV dan secara OPV. Perbadaannya terdapat di dalam vaksin dan cara memberikan vaksin. Untuk IPV diberikan dengan cara disuntikan pada anak, sedangkan OPV diberikan dengan cara disuapi ke mulut anak. Sebagian bayi ada yang merasa terkejut dan memuntahkan kembali vaksin ini. Beri kembali Polio OPV bila memang dimuntahkan. Bayi hanya belum terbiasa dengan rasa dari vaksin ini.
Imunisasi Polio memiliki dua macam yaitu imunisasi Polio secara IPV dan secara OPV. Perbadaannya terdapat di dalam vaksin dan cara memberikan vaksin. Untuk IPV diberikan dengan cara disuntikan pada anak, sedangkan OPV diberikan dengan cara disuapi ke mulut anak. Sebagian bayi ada yang merasa terkejut dan memuntahkan kembali vaksin ini. Beri kembali Polio OPV bila memang dimuntahkan. Bayi hanya belum terbiasa dengan rasa dari vaksin ini.
5. Imunisasi Campak
Imunisasi campak sangat penting untuk dilakukan sejak bayi lahir karena penyakit campak yang menyerang bayi dan balita memiliki dampak yang sangat buruk bahkan dapat menghilangkan nyawa sang anak. Untuk itu imunisasi ini umumnya dibarengi dengan imunisasi BCG saat bayi baru lahir.
Imunisasi campak sangat penting untuk dilakukan sejak bayi lahir karena penyakit campak yang menyerang bayi dan balita memiliki dampak yang sangat buruk bahkan dapat menghilangkan nyawa sang anak. Untuk itu imunisasi ini umumnya dibarengi dengan imunisasi BCG saat bayi baru lahir.
6. Imunisasi HIB
HIB berfungsi meningkatkan sistem imun dalam tubuh. Sama seperti sebelumnya, imunisasi yang satu ini juga memiliki versi baru dengan gabungan antara imunisasi HiB dengan DTP. Imunisasi campuran HIB dan DTP tidak akan mempengaruhi sesama imun.
HIB berfungsi meningkatkan sistem imun dalam tubuh. Sama seperti sebelumnya, imunisasi yang satu ini juga memiliki versi baru dengan gabungan antara imunisasi HiB dengan DTP. Imunisasi campuran HIB dan DTP tidak akan mempengaruhi sesama imun.
7. Imunisasi PCV
Imunisasi PCV juga penting dilakukan sedini mungkin. Karena bayi mudah sekali terinfeksi saluran nafas bagian atas. Apa lagi bayi yang tinggal di lingkungan yang dipenuhi perokok aktif contohnya orangtua atau juga keluarga lainnya. Imunisasi ini juga wajib dijalani oleh bayi yang tinggal di negara-negara yang memiliki empat musim.
Imunisasi PCV juga penting dilakukan sedini mungkin. Karena bayi mudah sekali terinfeksi saluran nafas bagian atas. Apa lagi bayi yang tinggal di lingkungan yang dipenuhi perokok aktif contohnya orangtua atau juga keluarga lainnya. Imunisasi ini juga wajib dijalani oleh bayi yang tinggal di negara-negara yang memiliki empat musim.
8. Imunisasi Rotavirus
Kasus diare masal sering sekali terjadi di beberapa daerah di dunia termasuk Indonesia. Di Indonesia sendiri, kasus kematian pada bayi seperempatnya disebabkan oleh penyakit diare. Ditambah kesadaran akan kebersihan dan kandungan gizi yang harus dipenuhi para orangtua terkadang rendah.
Kasus diare masal sering sekali terjadi di beberapa daerah di dunia termasuk Indonesia. Di Indonesia sendiri, kasus kematian pada bayi seperempatnya disebabkan oleh penyakit diare. Ditambah kesadaran akan kebersihan dan kandungan gizi yang harus dipenuhi para orangtua terkadang rendah.
9. Imunisasi Influenza
Sesuai dengan namanya, imunisasi ini bertujuan untuk mencegah virus influenza masuk ke dalam tubuh. Tetap tentu saja virus influenza mudah sekali menyerang anak-anak bahkan orang dewasa meski sudah diimunisasi. Syarat untuk melakukan imunisasi ini adalah usia bayi dengan rentang 6 bulan hingga 2 tahun, harus diketahui riwayat penyakitnya, dan dilihat dari lingkungan tempat tinggal. Misalnya anak yang berada di lingkungan padat atau kotor.
Sesuai dengan namanya, imunisasi ini bertujuan untuk mencegah virus influenza masuk ke dalam tubuh. Tetap tentu saja virus influenza mudah sekali menyerang anak-anak bahkan orang dewasa meski sudah diimunisasi. Syarat untuk melakukan imunisasi ini adalah usia bayi dengan rentang 6 bulan hingga 2 tahun, harus diketahui riwayat penyakitnya, dan dilihat dari lingkungan tempat tinggal. Misalnya anak yang berada di lingkungan padat atau kotor.
10. Imunisasi Varisela
Imunisasi Varisela bergantung pada kondisi anak. Imunisasi satu ini dilarang untuk dijalani oleh anak yang sedang mengalami demam intensitas tinggi, memiliki alergi neomisin, juga mengidap defisiensi imun seluler.
11. Imunisasi MMR
Bila imunisasi campak khusus menghindari penyakit campak, imunisasi MMR mencakup lebih dari itu tepatnya tiga penyakit yaitu campak, gondongan, dan rubela.
12. Imunisasi Tifoid
Imunisasi Tifoid berguna untuk menghindari penyakit Thypus. Penyakit Thypus bisa terjadi karena serangan bakteri Salmonella Typhi dalam tubuh. Penyakit Thypus sendiri dapat menular apa bila orang di sekitar memiliki kondisi tubuh yang kurang sehat.
13. Imunisasi Hepatitis A
Sesuai namanya, imunisasi ini untuk menghindari penyakit Hepatitis A. Hepatitis A adalah penyakit yang menyrang bagian vital tubuh kita yaitu hati dan biasa disebut dengan Liver. Penyakit ini tidak pandang bulu dan dapat menyerang anak – anak maupun dewasa.
14. Imunisasi HPV
Terakhir, imunisasi HPV. Imunisasi ini bergantung pada kondisi sang anak di mana anak yang boleh menjalani imuniasasi ini harus terlebih dahulu dicek kesehatannya mulai dari berapa usianya, riwayat sakt yang pernah dialami, imunisai yang pernah dijalani, dan lain-lain.
Berikut ini jadwal imunisasi dari IDAI pada tahun 2017.
Kurang lebih inilah informasi mengenai Imunisasi, mungkin masih banyak para orang tua yang belum memahami manfaat imunisasi bagi bayi dan anak. Di lain waktu, kita akan menggali lagi informasi mengenai imunisasi ini lebih dalam. Sehingga kita bisa membagikan informasi yang lebih akurat kepada orang-orang terdekat kita. Mencegah lebih baik daripada Mengobati, bukan? :D
SEMOGA BERMANFAAT
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih sudah berkomentar di sini...
Semoga yang anda lakukan mendapatkan balasan yang nyata.
Amin...
:)